SOROTNEWS24.COM, SIBOLGA | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tapanuli Tengah mengadakan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Dearah (TP2DD) yang dilaksanakan di Graha Nauli, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Selasa (25/6/24).
HLM ini sebagai upaya untuk mendorong akselerasi dan akseptansi digitalisasi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan dilaksanakan melalui 3 (tiga) agenda utama yaitu Laporan Sekretaris TP2DD dan pemaparan materi HLM TP2DD dari Bank Indonesia Sibolga dan Bank Sumut.
Diskusi dan kesimpulan, serta arahan dan instruksi Kepala Daerah dan melengkapi HLM ini dilaksanakan launching digitalisasi enam mata pajak retribusi Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dalam laporan Sekretaris TP2DD disampaikan oleh Basyiri Nasution, Kepala Bagian Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKPAD) Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan laporan mengenai rencana aksi target Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) tahun 2024, implementasi dan realisasi ETPD, serta tantangan dalam implementasi ETPD.
OPD telah menentukan rencana aksi untuk mendorong implementasi ETPD di tahun 2024, beberapa diantaranya mendorong pembayaran retribusi melalui kanal QRIS maupun kanal non-digital (ATM, EDC, dan Reader Uang Elektronik) pada retribusi pasar, retribusi pertokoan, retribusi sampah, serta retribusi parkir di obyek wisata dan RSUD.
BPKPAD juga akan mengimplementasikan pembayaran secara digital untuk enam mata pajak daerah, diantaranya pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, dan pajak sarang burung wallet melalui kanal digital (Sumut Mobile, Tokopedia, dan Blibli) maupun ATM.
Adapun tantangan dalam mendorong ETPD adalah melakukan edukasi dan sosialisasi yang efektif untuk mendorong masyarakat melakukan pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal digital, infrastruktur penunjang digitalisasi yang masih terbatas, serta komitmen semua lini di lingkungan pemerintah daerah dalam mendorong dan mengimplementasikan digitalisasi.
Surya Alamsyah, Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, dengan pembahasan mengenai evaluasi TP2DD di Kabupaten Tapanuli Tengah serta usulan tindak lanjut dan rekomendasi. Asesmen Championship TP2DD tahun 2024 yang dilakukan pada bulan April 2024 menunjukan peningkatan nilai Championship TP2DD di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Dari nilai sebesar 54,93 pada tahun 2023, meningkat 14,70 pada tahun 2024 menjadi sebesar 69,63. Di sisi lain, indeks ETPD Kabupaten Tapanuli Tengah dari Semester 1 2022 hingga Semester 2 2023 terus menunjukan peningkatan, dengan nilai indeks terkini sebesar 91,5%. Adapun indeks ETPD Semester 1 2024 Kabupaten Tapanuli Tengah telah dilakukan pengisian pada Sistem Informasi ETPD sebelum batas waktu pengisian indeks ETPD pada 30 Juni 2024,” kata Alamsyah.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Surya Alamsyah menyampaikan beberapa rekomendasi dalam rangka mengakselerasi ETPD Kabupaten Tapanuli Tengah, antara lain.
1. Pada aspek implementasi agar terus memperluas kanal digital pembayaran pajak dan retribusi daerah serta senantiasa mengoptimalkan transaksi non-tunai dari kanal QRIS yang telah tersedia sejak tahun 2021, khususnya pada OPD yang memiliki kewenangan dimaksud dengan bersinergi dengan Bank RKUD.
2. Pada aspek proses perlu diperkuat fungsi TP2DD untuk rapat koordinasi HLM maupun rapat teknis, pelaksanaan penyesuaian regulasi batasan nilai transaksi pemerintah belanja non-tunai, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mendorong digitalisasi, dan mendorong program unggulan atau inovasi dalam pemanfaatan teknologi.
3. Pada aspek output yang mendukung program ETPD, perlu dipertimbangkan penambahan alokasi anggaran Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), melakukan evaluasi antara Roadmap ETPD 2021-2025 dengan implementasi yang telah dilakukan, serta optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI).
Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah yang di pimpin langsung oleh Pj. Bupati Sugeng Riyanta menyampaikan, apresiasi kepada seluruh TP2DD atas kinerja dalam mendorong ETPD di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa baik di lingkungan Pemda maupun masyarakat umum di Kabupaten Tapanuli Tengah harus beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi sehingga tetap relevan dengan zaman yang terus berkembang.
Sugeng juga menyambut baik rekomendasi yang disampaikan oleh Bank Indonesia Sibolga atas peran dan dukungannya dalam membantu digitalisasi di Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah, dan menginstruksikan kepada seluruh OPD agar dapat melaksanakan rekomendasi dimaksud.
Sugeng Rianta kemudian menutup HLM TP2DD Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah dengan melakukan launching pembayaran secara digital pada 6 mata pajak.(red)