Hengki Cahjo Saputra, Kepala PUPR Kabupaten Probolinggo, Siap Rampungkan TPT Sukapura: Strategi Aman Lintasan Bromo

Tebing Penahan Tanah (TPT) di Sukapura-Ngadisari

PROBOLINGGO || SOROTNEWS24.COM – Tebing Penahan Tanah (TPT) di Sukapura menjadi salah satu proyek prioritas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo. Proyek ini sangat penting karena jalan Sukapura-Ngadisari merupakan satu-satunya akses utama dari Probolinggo menuju Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra, S.T., M.M., melalui Endang Puji Rahayu, S.T., M.M., Kabid Bina Marga, menyampaikan perkembangan proyek ini pada 8 Oktober 2024.

Menurut Endang, proyek TPT Sukapura saat ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. “Per tanggal 8 Oktober, target realisasi pekerjaan mencapai 25,1%, namun kami berhasil melampaui target dengan capaian 26,3%,” ujarnya pada Rabu (09/10/2024). Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 135 hari, dimulai sejak 9 Agustus 2024 dan ditargetkan rampung pada 22 Desember 2024.

Baca Juga:  Kampanye Dialogis 'Paslon Bijak' di Pulau Halang, Diadakan di Lapangan Olah Raga

Akses Vital ke Bromo

Endang menekankan pentingnya proyek TPT di Sukapura karena menjadi satu-satunya akses jalan yang baik dari Probolinggo ke Bromo. “Dari empat akses menuju Bromo, jalur dari Probolinggo yang paling bagus. Jika TPT ini tidak dibangun, wisatawan asing maupun lokal tidak bisa lagi ke Bromo melalui jalur Probolinggo,” ungkapnya. Lokasi proyek ini terletak di bawah Rumah Makan Bawangan, yang menjadi salah satu titik strategis.

Baca Juga:  Vidio Oknum ASN Viral di Medsos, Pj Penghulu Ajak Pilih Salah Satu Paslon
TPT ruas jalan Sukapura – Ngadisari

Kendala Lalu Lintas dan Solusi

Dalam proses pembangunan ini, PUPR Kabupaten Probolinggo menyadari adanya dampak terhadap arus lalu lintas, terutama bagi masyarakat lokal dan wisatawan. Endang meminta pengertian masyarakat karena akan ada gangguan selama proses pembangunan, khususnya saat pemasangan balok baja. “Pemasangan balok baja WF akan dilakukan pada waktu-waktu sepi wisatawan, antara sore hingga pukul 11 malam,” jelas Endang.

Selama proses pemasangan, jalan akan dibuka bergantian. Petugas lalu lintas akan berjaga selama 24 jam untuk memastikan arus kendaraan tetap terkontrol. “Kami berusaha seminimal mungkin mengganggu lalu lintas agar masyarakat dan wisatawan tetap bisa menggunakan jalur ini tanpa hambatan yang berarti,” tambahnya.

Baca Juga:  Seminar Kewirausahaan di SMA Zainul Hasan 1 Genggong: Membangun Mental Pengusaha di Kalangan Pelajar

Harapan di Akhir Tahun

PUPR Kabupaten Probolinggo berharap, setelah proyek TPT ini selesai, akses menuju Bromo dari Probolinggo semakin lancar dan aman. Hal ini diharapkan dapat mendukung pariwisata dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat. “Kami sangat berharap, dengan selesainya proyek ini, masyarakat dan wisatawan dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” tutup Endang.

Proyek TPT Sukapura ini adalah bukti komitmen PUPR Kabupaten Probolinggo untuk menjaga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), akses vital yang menghubungkan kota dengan salah satu destinasi wisata alam paling terkenal di Indonesia, Gunung Bromo.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *