PROBOLINGGO || SOROTNEWS24 – Didik Humaidi, S.Sos., anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kecamatan Paiton, Pakuniran, dan Kotaanyar, menceritakan perjalanan panjangnya dalam bidang pendidikan, organisasi, hingga akhirnya meniti karier politik.
“Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara,” ungkap Didik di kediamannya, Kamis malam (12/09/2024). Ia mengawali pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di pesantrennya pada tahun 1984, kemudian melanjutkan di bawah naungan Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Madrasah Tsanawiyah yang lulus pada tahun 1987. Setelah itu, ia melanjutkan ke Mualimin selama enam tahun dan menuntaskan pendidikan pada tahun 1992.
Jejak Organisasi dan Pendidikan
Sejak sekolah, Didik sudah aktif berorganisasi. Saat di Tsanawiyah, ia bergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan saat di Mualimin, ia menjadi sekretaris OSIS. Tidak hanya itu, selama berkuliah di Universitas Islam Malang (Unisma) jurusan Ilmu Administrasi Negara, ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa.
Sekembalinya ke kampung halaman, Didik terpilih sebagai Wakil Ketua Cabang Ansor Kabupaten Probolinggo. Ia juga aktif memimpin organisasi pemuda, yakni sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Probolinggo.
Karier organisasinya semakin cemerlang ketika pada tahun 1998 ia dipercaya menjadi pengurus Ansor Kabupaten Probolinggo. Kemudian, di tahun 2000-an, ia juga menjadi Wakil Sekretaris Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur.
Motivasi Masuk Politik
Ayahnya tidak pernah mengekang terhadap pilihan hidupnya “Yang terpenting, jangan pernah membuat malu orang tua, dan pegang teguh nilai-nilai yang kita yakini,” ungkapnya.
Meski memiliki latar belakang organisasi yang kuat, Didik mengakui bahwa politik bukanlah cita-citanya. “Saya tidak pernah bermimpi jadi anggota DPR. Awalnya, saya hanya senang berorganisasi, tetapi ada yang mencalonkan saya sebagai calon legislatif,” kenangnya.
Didik memulai karier politiknya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan dorongan semangat dari organisasi keagamaan. “Saya berpedoman pada nasihat guru saya, bahwa politik bisa berjalan selaras dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya. Ia juga bercerita tentang gurunya, Kyai Wahab Hasbullah, yang mendorongnya untuk berpolitik. “Kyai Wahab Hasbullah bilang, kalau saya tidak terjun ke politik, saya tidak akan bisa memperjuangkan kepentingan umat.”
Peran dan Tantangan di DPRD
Sebagai anggota DPRD, Didik berkomitmen memperjuangkan kebijakan yang mendukung masyarakat, terutama di bidang pendidikan dan keagamaan. “Saya ingin perhatian tidak hanya diberikan kepada pesantren, tetapi juga kepada lembaga pendidikan non formal seperti TPQ,” jelasnya. Didik menilai pendidikan keagamaan perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah, baik dalam hal anggaran, pengembangan sumber daya manusia, maupun perhatian sosial.
Saat ini, ia tengah fokus pada penyelesaian Peraturan Daerah (Perda) mengenai Madrasah Diniyah. Ia berharap regulasi ini dapat membantu lembaga pendidikan keagamaan mendapatkan dukungan lebih dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Kesadaran Politik dan Peran Masyarakat
Didik menyadari bahwa banyak masyarakat masih bersikap apatis terhadap dunia politik. Namun, ia menegaskan bahwa politik adalah bagian penting dari pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan masyarakat. “Bahkan untuk mencari jodoh saja kita perlu strategi politik,” candanya.
Meskipun ia mengetahui ayahnya yang pernah menjadi anggota DPRD pada era Orde Baru, Didik membangun visi politiknya sendiri, berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kepentingan umat.
Pesan untuk Generasi Muda
Sebagai politisi yang berlatar belakang pesantren, Didik Humaidi berharap terus memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebijakan keagamaan. Dengan pengalaman organisasi yang luas, ia yakin mampu berkontribusi lebih banyak melalui jalur politik.
Ia pun berpesan kepada generasi muda agar tidak ragu terjun ke dunia politik. Menurutnya, politik adalah salah satu cara untuk memengaruhi kebijakan demi kesejahteraan masyarakat.