TKW Asal Jawa Tengah Jadi Korban Penipuan di Kota Bitung. 

Sulawesi UtaraSorotNews24.com – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kendal, Jawa Tengah, bernama Natasya Ayu (34), mengalami nasib tragis setelah menjadi korban penipuan di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Wanita yang akrab disapa Mbak Ayu ini sebelumnya bekerja di Singapura, namun tergiur tawaran pekerjaan dengan gaji besar di Manado.

 

Mbak Ayu, warga Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, akhirnya setuju dengan ajakan pelaku. Namun, setibanya di Bitung, ia justru menjadi korban penipuan. Barang-barangnya dirampas, sementara dirinya ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan.

Baca Juga:  Kembali Dibanjiri Dukungan Warga, Kampanye Dialogis Paslon 'Bijak" di Bagan Jawa

 

Dalam keadaan lemah, wajah pucat, dan trauma berat, Mbak Ayu ditemukan oleh seorang warga bernama Alko Pangkei di Kelurahan Pateten, Kecamatan Aertembaga. Alko segera membawa Mbak Ayu ke rumahnya dan menghubungi Kepala Lingkungan IV, Supriyati Tompoh Ambat, serta Imam Alidrus Makagansa untuk memberikan bantuan.

 

Berdasarkan cerita Mbak Ayu, ia sempat disekap di sebuah lokasi yang tidak ia kenali selama hampir satu bulan. Selama penyekapan, ia diperlakukan secara tidak manusiawi, disiksa, dan bahkan nyaris menjadi korban pelecehan seksual.

Baca Juga:  Bocah Perempuan Diculik di Siak Viral, Ini penjelasan Polisi

 

Informasi tentang kejadian ini sampai ke beberapa pihak, termasuk Winfrit Weinhard Lakoy, Abigail Sigarlaki, dan tim dari Hillary Brigitta Lasut. Mereka segera bertindak dan membantu menyelamatkan Mbak Ayu dari situasi tersebut.

 

“Kami, atas nama keluarga, mengucapkan terima kasih kepada Pak Winfrit, Pak Abigail, Ibu Supriyati, dan Pak Imam Alidrus atas perhatian dan bantuan mereka kepada Mbak Ayu,” ungkap keluarga yang memberikan pertolongan.

Baca Juga:  Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Rohil 2024-2029, Ditetapkan KPU

 

Pihak keluarga yang menolong Mbak Ayu berencana melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk memastikan pelaku segera ditangkap dan korban mendapatkan keadilan. Selain itu, pendampingan akan dilakukan untuk membantu pemulihan fisik dan mental korban.

 

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat, khususnya para pekerja migran, agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas guna menghindari kasus serupa di masa depan.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *