Asahan-Sorotnews24.com | Proyek Cor beton di Jalan Kebun Kelapa Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan diduga asal jadi sudah tampak retak-retak, krikil timbul-timbul dan hanya separuh jalan pengerjaannya.
Dikonfirmasi warga setempat menyampaikan, jalan yang dibangun hanya beberapa kilometer saja pak dan separuhnya lagi belum dikerjakan.
” Katanya anggaran dana desa habis, kemungkinan akan dibangun kembali tahun depan. Orang bapak boleh lihat lah sendiri kondisi nya mulai dari pembangunan yang lama hingga yang baru nampak seperti itu”, ucapnya.
Lanjutnya, masih banyak lagi jalan yang rusak dan parah pak. Boleh bapak cek wilayah terkhusus Desa Hessa Air Genting. Kami males menanyakan kepada mereka “, pungkasnya.
Dikonfirmasi lembaga, Kamis, (28/11/2024). Muhammad Basri Kepala Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan menyampaikan anggarannya sudah gak ada. Makanya separuh dulu.
” Kalau orang bang, ada uangnya mintalah “, candanya sambil serius.
Terpisah, Dodi Antoni Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Republik Indonesia (KETUM DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI) menyampaikan. Kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengkroscek proyek cor beton yang berada di Jalan Perkebunan Kelapa di Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu kami dari Pengurus DPP LSM GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI sudah menginvestigasi, memantau dan mengawasi bahkan sudah diberitakan untuk kades yang satu ini .
” M Basri Selaku Kades diduga merasa kebal hukum karena di bekap oleh oknum LSM dan Wartawan jadi terkesan sesuka suka hati nya menggunakan ADD dan DD sumber Anggaran Daerah dan Pusat “, ucapnya.
Lanjutnya, Untuk Inspektorat Kabupaten Asahan, apa kerja kalian macam tak ada fungsi kalian ku lihat lama- lama, kau tunggu aja nanti tanggal unjuk rasa dari Pengurus DPP LSM GEMMAKO ASAHAN di kantor kalian, di duga kurasa setiap kades menerima setoran kepada kalian ya. Sehingga setiap proyek yang ada di desa-desa jarang kalian awasi dan pantau”, CCetusnya.
Dodi Antoni