Demo Damai di KPUD Probolinggo, Massa Desak Keadilan Pilkada

PROBOLINGGO || SOROTNRWS24.COM – Sekelompok warga bersama LSM JAWARA, AMPP, dan LIBAS, menggelar aksi di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Probolinggo pada Jumat (22/11/2024).

Mereka menuntut keadilan dan netralitas dalam penyelenggaraan Pilkada seraya membawa aspirasi masyarakat terkait dugaan pelanggaran. Langkah demonstran ini dilakukan dengan jumlah peserta terbatas. “Awalnya kami menargetkan 300 orang, tetapi demi kelancaran lalu lintas, jumlah peserta kami kurangi,” ujar Muhyiddin, salah satu peserta demo.

Baca Juga:  Kolaborasi BUMN, PLN Gandeng Mandiri, BRI, BNI dan BSI Tingkatkan Layanan Ketenagalistrikan di Riau*

KPUD Sambut Demonstran

Ketua KPUD Kabupaten Probolinggo, Ali Wafa, langsung menemui para demonstran dan menggelar audiensi. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk bersikap netral serta merespons semua masukan yang diterima.

“Kami sangat terbuka dengan kritik dan saran. Semua laporan yang masuk pasti akan kami tindaklanjuti sesuai peraturan KPU,” kata Ali Wafa dalam pertemuan tersebut.

Ali Wafa menjelaskan, beberapa laporan dugaan pelanggaran di Kecamatan Tiris dan Sumberasih telah diinvestigasi. “Kami melakukan monitoring dan pendalaman terhadap kasus yang dilaporkan, termasuk dua laporan terkait KPPS. Semua ini kami tangani sesuai aturan,” ujarnya.

Baca Juga:  KADIN Probolinggo dan Bali Buka Peluang Kerja ke Turki bagi Pekerja Migran Indonesia

Selain itu, Ali Wafa mengimbau seluruh jajaran KPPS dan penyelenggara ad hoc untuk menjaga profesionalitas. “Kami tidak mentolerir tindakan yang merugikan salah satu pihak. Netralitas dan kedamaian Pilkada adalah prioritas utama,” katanya.

Respons Demonstran

Joyo, salah satu peserta aksi, menilai banyak pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara Pilkada. “Banyak temuan pelanggaran, mulai dari intimidasi hingga keberpihakan anggota KPPS dan KPU,” ungkapnya.

Baca Juga:  ABK Terjatuh dari Kapal di Inhil, Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Joyo menyebutkan bahwa 15 anggota KPPS telah diberhentikan karena berbagai pelanggaran. “Ada yang ikut kampanye sambil mengenakan atribut paslon. Ini tidak etis dan melanggar aturan,” tegasnya.

Meski begitu, Joyo mengapresiasi keterbukaan KPUD. “Kami berharap KPU lebih tegas dan adil ke depan. Netralitas adalah kunci kesuksesan Pilkada,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *