Bekasi, Sorotnews24.com – Seperti di ketahui sampah adalah sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian kita bersama. Namun saat ini terbengkalai dan menjadi masalah yang semakin kompleks. Fenomena sampah yang terbengkalai tidak hanya merugikan lingkungan, akan tetapi juga mencerminkan kegagalan sistem pengelolaan sampah dan kurangnya rasa tanggung jawab.
Tak lepas dari pandangan, salah satunya di lokasi pengerukan sampah oleh Relawan di Desa Sukakerta, yakni di lokasi bantaran Kali Cikarang letaknya di Desa Sukakerta, tumpukan sampah tersebut bersebelahan dengan pemukiman warga, kita melihat tumpukan sampah yang terbengkalai seolah terlupakan begitu saja.
Tempat-tempat ini seolah menjadi saksi bisu dari ketidakmampuan sistem dalam mengelola limbah. Dari pinggir Kali Cikarang , sampah yang terbengkalai menciptakan pemandangan yang tidak hanya memprihatinkan tetapi juga mengundang pertanyaan serius tentang tanggung jawab, kita sebagai masyarakat merasa prihatin.
Faktor utama di balik masalah sampah yang terbengkalai adalah kegagalan sistem pengelolaan sampah oleh Pemerintah setempat dan Dinas terkait.
Di Bekasi sendiri memiliki Pembuangan Akhir (TPA) atau tempat pemrosesan sampah. Perlu ada upaya serius untuk memproses pembuangan sampah tersebut, demi menciptakan siklus pengelolaan sampah yang berkelanjutan, yang mencakup pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.
Sampah yang terbengkalai dan menumpuk tesebut bukan hanya masalah estetika, ini juga menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dan ini sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa tumpukan sampah dapat menjadi sumber polusi udara, tanah, dan air. Tanah yang terkontaminasi dan udara yang tercemar jelas akan merugikan semua makhluk hidup, termasuk kita sendiri.
Salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya saat di tanya tentang adanya tumpukan sampah tersebut mengeluh karena menurutnya akibat adanya tumpukan sampah di lokasi sangat mengganggu penciuman.
“Iya pak, kadang bau dari tumpukan sampah suka tercium, di tambah sekarang kan suka ada hujan, jadi mungkin akibat menumpuk terlalu lama karena belum di angkut jadi suka ada aroma baunya juga, belum lagi lalatnya pak.
Tempat sampah dari pemerintah juga ada sih sebenernya pak, tapi kenapa tidak dibawa kesana kan itu hal sepele menurut saya.
Menanggapi adanya hal tersebut membuat Dodi Wakil Grib Jaya Ranting Sukakerta merasa prihatin dan kecewa dengan minimnya perhatian dari pemerintah setempat dan dinas terkait, tentang kurangnya kesigapan dalam menyikapi sampah tersebut, pungkasnya,”
(Mulyadih)