SOROTNEWS24.COM, TAPTENG | Masinton Pasaribu dan sejumlah tim kampanye nya menyambangi sejumlah kelompok Nelayan di Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Selasa (12/11/24).
Dalam kunjungannya tersebut, Masinton menyerap para keluhan para nelayan yang selama ini terabaikan oleh pemerintah sebelumnya. Pada kesempatan itu, para nelayan menyampaikan keluh kesah mereka terkait kelangkaan hasil tangkapan mereka yang disebabkan maraknya pukat trwal (Pukat Harimau) yang bebas beroperasi di area zona tangkap nelayan tradisional.
“Kami disini pak, menderita karena pukat trwal, bahkan tak sedikit jaring dan rumah ikan kami hilang terseret pukat trwal. Harapan kami kedepan bila nanti bapak sudah menjadi pemimpin di Tapteng, pukat trwal ini dapat ditertibkan pak,” kata Amsar selalu Ketua kelompok nelayan Mela II.
Hal senada juga disampikan Pian Simatupang yang juga salah satu Ketua kelompok nelayan menyatakan, para nelayan khususnya di Mela II selama ini selalu mengeluhkan tentang keberadaan pukat trwal namun tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah maupun Aparat Hukum setempat.
“Permintaan kami tidak banyak pak. Kami hanya ingin kedepannya pukat trwal ini ditertibkan. Kami disini mencari ikan sampai ke daerah Aceh Singkil sana. Karena disini pukat trwal selalu beroperasi. Kami selama ini tidak dapat berbuat apa-apa karena pemilik pukat trwal itu juga adalah para penguasa,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Masinton menyatakan bahwa untuk memenuhi keluhan-keluhan para nelayan tentunya hanya ada satu cara yaitu dengan memenangkan pasangan Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi Lubis pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Tentu untuk dapat memenuhi permintaan bapak/ibu ini, MAMA harus menang dulu. Karena kami telah berkomitmen untuk kesejahteraan nelayan dan petani, ini adalah program kami. Disejumlah tempat yang kami kunjungi semua keluhannya sama,” urainya.
Masinton menjelaskan, salah satu program utama mereka adalah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional dan para petani bila nantinya diberi kepercayaan oleh masyarakat memimpin Tapanuli Tengah lima tahun kedepan.
“Pemerintah itu hadir bukan hanya memikirkan alat tangkapnya saja. Tapi mencari solusi bagaimana agar hasil tangakapan itu bisa lebih memadai. Maka dari itu kami Masinton-Mahmud tentunya ini menjadi tugas kami nantinya, salah satunya menertibkan pukat-pukat trwal ini agar jona tangkap nelayan kecil ini tidak terganggu,”urai Masinton.
Masinton juga menegaskan, nantinya akan didorong pada setiap komunitas nelayan untuk membentuk koperasi yang dikelolah oleh kelompok nelayan itu sendiri.
“Jadi koperasi itulah nanti bapak/Ibu salah satu yang dikembangkan dan dikelola secara profesional, nanti kita siapkan pendamping pendamping di beberapa daerah. Koperasi banyak yang berhasil, bisa membuat pengelolaan sendiri, pabrik es sendiri, serta kapal-kapal yang dikelolah oleh anggota koperasi itu sendiri,” jelasnya.
Sedangkan untuk para petani, sambung Masinton banyak mendapat keluhan terkait kelangkaan pupuk subsidi yang harusnya diperuntukkan untuk para petani-petani kecil, namun banyak informasi bahwa pupuk-pupuk tersebut diduga dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk kepentingan pribadi.
“Kedepan ini harus ditertibkan. Pemerintah pusat itu berkomitmen untuk membantu, hanya saja mungkin pemerintah didaerahnya yang tidak memikirkan warganya sehingga terjadi penyalahgunaan pupuk-pupuk ini. Inilah yang harus kita benahi kedepan agar para petani dan nelayan kita bisa lebih sejahtera lagi,” timpalnya.(Red)