PROBOLINGGO || SOROTNEWS24COM – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Sidomukti menggelar Festival AMULOD pada 27 hingga 29 September 2024, bertempat di halaman Masjid Nurul Latif. Festival AMULOD, yang merupakan akronim dari Maulid Nabi dalam bahasa Madura, digelar sebagai inisiatif warga untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw sekaligus memberdayakan budaya lokal dan perekonomian setempat.
Kegiatan festival ini menyajikan beragam acara, termasuk Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) Se-Kabupaten Probolinggo, Karnaval Maulid, drumband, dan Pasar Maulid yang berlangsung selama tiga malam. Puncak acara di hari terakhir adalah Kirab Gunungan Maulid. Ustadz Mahrus, salah satu penggagas festival, menjelaskan bahwa festival ini merupakan wujud semangat masyarakat Sidomukti dalam merayakan Maulid Nabi dan melestarikan budaya lokal.
Sejarah festival ini bermula pada tahun 2019 ketika Nur Syamsi Zakaria, seorang pencinta budaya dan seni, melakukan diskusi dengan tokoh masyarakat lainnya tentang cara meningkatkan perekonomian daerah. “Kami melihat potensi budaya yang ada, seperti batik yang melestarikan budaya nusantara dan furniture klasik yang ada di Roma Sondhuk,” jelas Ustadz Mahrus.
Setelah terputus selama beberapa tahun akibat pandemi, diskusi tersebut kembali dihidupkan, dan beberapa bulan lalu, komunikasi dilakukan dengan para pemuda, RW, lurah, dan pihak kepolisian. Hasilnya, semua pihak sepakat untuk menyelenggarakan festival ini.
Festival AMULOD bukan hanya ajang perayaan, tetapi juga platform untuk memberdayakan UMKM lokal. Pasar yang dibuka selama tiga malam memberi kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk mempromosikan produk mereka. Ustadz Mahrus berharap festival ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus merayakan Maulid Nabi.
“Festival ini adalah bentuk kerukunan warga, di mana kita dapat menikmati berbagai kesenian, seperti tari-tarian dan musik. Kami ingin mengajak seluruh keluarga untuk datang, menonton, dan berbelanja hasil kreativitas warga, termasuk kuliner dan produk UMKM lokal,” ujar Ustadz Mujib, salah satu panitia festival.
Pembukaan festival ini ditandai dengan pelepasan merpati sebagai simbol kebahagiaan masyarakat Sidomukti dalam menyambut Maulid Nabi. Dalam festival ini, berbagai perlombaan diadakan untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat. “Kami bersyukur karena pada acara pertama ini, antusias masyarakat melebihi ekspektasi. Banyak yang datang untuk merayakan bersama,” ungkap Ustadz Mujib.
Runtutan acara Festival AMULOD meliputi pelepasan merpati, drumband, lomba baca Diba’iyah, Ishari, dan ditutup dengan karnaval gunungan. “Acara ini didanai melalui swadaya masyarakat serta sponsor, termasuk Batik Ronggo Mukti, Roma Sentuh, Diva Swalayan, Bank Jatim, PLN Nusantara Power UP Paiton dan lain-lain,” jelasnya.
Meskipun festival ini berlokasi di posko pemenangan salah satu pasangan calon, panitia telah memastikan netralitas acara. Ustadz Mujib menegaskan, “Kami telah membuka semua atribut dari pasangan calon untuk memastikan acara ini bersifat inklusif dan tidak berpihak pada salah satu calon.”
Festival AMULOD 2024 diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya merayakan Maulid Nabi, tetapi juga melestarikan budaya dan memperkuat perekonomian masyarakat Sidomukti. “Dengan kolaborasi dari semua pihak, kami yakin festival ini akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang,” tutup Ustadz Mujib.