PROBOLINGGO || SOROTNEWS24COM – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar Apel Penerimaan Kirab Pataka di halaman kantor Pemkab Probolinggo pada Jumat, 27 September 2024. Apel yang berlangsung khidmat tersebut diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat dan jajaran instansi terkait, termasuk personel Polres Probolinggo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), DAMKAR, Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Linmas, serta berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kirab Pataka kali ini membawa semangat semboyan “Jer Basuki Mawa Beya,” yang bermakna pengorbanan diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Hal ini ditandai dengan bendera provinsi Jawa Timur yang diarak berkeliling 38 kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, sebagai simbol kebersamaan dan pengingat akan semangat persatuan seluruh elemen masyarakat.
Pergantian Rute Kirab, Penerimaan dari Kota Probolinggo Menuju Bondowoso
Drs. Tutug Edi Utomo, M.M., Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada pelaksanaan kirab tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu, kita menerima bendera pataka dari Situbondo dan mengantarkannya ke Kota Probolinggo. Namun, tahun ini, giliran kita menerima pataka dari Kota Probolinggo untuk diantar ke Bondowoso. Secara keseluruhan, kirab ini tetap bernama Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya, di mana bendera tersebut menjadi lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur,” kata Tutug.
Lebih lanjut, Tutug menjelaskan bahwa kirab ini dilakukan untuk menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur sekaligus membangkitkan rasa kebersamaan di antara masyarakat Jawa Timur. “Melalui kirab ini, seluruh warga diingatkan akan keberadaan provinsi yang memiliki lambang serta semboyan mulia, yaitu Jer Basuki Mawa Beya. Semangat pengorbanan dan kebersamaan inilah yang diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik.”
Tutug juga menyinggung pentingnya kirab ini dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024. “Kirab ini menjadi momentum untuk menyebarkan semangat kebersamaan dan kedamaian menjelang Pemilihan Umum Serentak 2024. Harapan kami adalah pemilu bisa berlangsung secara damai, jujur, adil, dan semua masyarakat dapat berpartisipasi dalam suasana yang sejahtera,” ungkapnya.
Sinergi Pemerintah Provinsi dan Daerah dalam Membangun Jawa Timur
Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Sugeng W, juga menyampaikan pentingnya kirab Pataka ini sebagai sarana untuk memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah. “ini adalah salah satu cara bagi pemerintah provinsi dan kabupaten untuk bersinergi mempromosikan program-program pembangunan yang sedang dan akan dijalankan. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami serta mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan integritas antar daerah di Jawa Timur,” jelas Sugeng.
Menurut Sugeng, kirab ini tidak hanya mengedepankan simbolisme, tetapi juga membawa pesan penting bahwa seluruh masyarakat memiliki peran dalam pembangunan daerah. “Harapan kami, kirab ini bisa menjadi ajang promosi yang efektif agar masyarakat lebih memahami program-program pemerintah, dan mereka bisa turut serta dalam mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berdaya saing,” tambahnya.
Kirab Pataka: Lambang Persatuan dan Harapan Masa Depan Jawa Timur
Kirab Pataka yang diadakan setiap tahun ini menjadi simbol yang kuat bagi warga Jawa Timur untuk merayakan kebersamaan dan kemajuan. Di bawah semboyan Toto Tentrem Kerto Raharjo, yang berarti kedamaian, kesejahteraan, dan kemakmuran, pemerintah berharap bahwa kirab ini dapat membawa inspirasi kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan merasakan langsung manfaatnya.
Melalui rangkaian acara Kirab Pataka yang menyebarkan semangat Gemah Ripah Loh Jinawi, yakni kemakmuran dan kesejahteraan yang melimpah, Kabupaten Probolinggo mengirim pesan kuat bahwa kebersamaan dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk membangun masa depan Jawa Timur yang lebih cerah.