PROBOLINGGO || SOROTNEWS24.COM – Dalam upaya meningkatkan literasi dan memberantas buta aksara, Kepala Desa Krejengan Nurul Huda, S.H., M.HES., C.L.A., N.L.P., Kecamatan Krejengan, membangun perpustakaan desa sebagai langkah peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut.
Dalam keterangannya kepada awak media pada Kamis (05/09/2024) di Perpustakaan AQILA Desa Krejengan, Nurul Huda menjelaskan bahwa perpustakaan ini telah menjadi bagian integral dari pembangunan desa sejak didirikan pada tahun 2017.
Menurut Nurul Huda, gagasan untuk membangun perpustakaan desa pertama kali muncul pada tahun 2016, saat dirinya menjabat sebagai kepala desa pada periode pertama. “Kami memiliki gagasan bahwa pembangunan desa tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga harus mencakup pembangunan sumber daya manusia. Melalui musyawarah desa, kami sepakat bahwa perpustakaan desa bisa menjadi pusat edukasi dan literasi bagi masyarakat,” jelasnya.
Pusat Kegiatan Masyarakat
Perpustakaan AQILA Desa Krejengan tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca dan meminjam buku. Nurul Huda menekankan bahwa perpustakaan ini telah berkembang menjadi pusat kegiatan masyarakat, terutama dalam hal peningkatan minat baca dan literasi. “Perpustakaan ini memerlukan sosialisasi yang kuat pada awalnya agar masyarakat dapat memanfaatkannya. Sekarang, perpustakaan ini sering dikunjungi oleh siswa-siswi dari berbagai lembaga pendidikan di desa, mulai dari PAUD, RA, TK, SD, MI, MTs hingga Madrasah Aliyah,” ujarnya.
Selain itu, perpustakaan ini juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan pemerintahan desa serta aktivitas masyarakat setempat. “Gedung perpustakaan kerap digunakan untuk kegiatan desa, seperti pertemuan, pelatihan, dan acara komunitas lainnya. Ini menandakan bahwa perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai pusat literasi, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya masyarakat,” tambahnya.
Koleksi Buku Beragam
Terkait dengan koleksi buku, Nurul Huda menyebutkan bahwa perpustakaan Aqila memiliki berbagai macam literatur yang mencakup berbagai bidang, mulai dari cerita anak, pendidikan, agama, tokoh-tokoh masyarakat, hingga politik, hukum, dan ekonomi. “Meskipun jumlah koleksi belum terlalu banyak, namun kami selalu berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan literasi dan informasi,” katanya.
Ia berharap bahwa dengan gerakan literasi yang digagas melalui perpustakaan ini, kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Salah satu contohnya adalah bagaimana masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dari membaca untuk meningkatkan usaha ekonomi mereka.
Program Keaksaraan dan Pengentasan Buta Huruf
Salah satu program unggulan dari perpustakaan desa ini adalah program keaksaraan fungsional yang bertujuan untuk memberantas buta huruf. “Kami telah melaksanakan beberapa kali program keaksaraan fungsional. Alhamdulillah, banyak warga yang awalnya buta huruf kini sudah mulai bisa membaca dan menulis,” jelas Nurul Huda.
Selain itu, perpustakaan juga bekerja sama dengan penyelenggara kegiatan pendidikan non formal melalui program kejar paket A, B, dan C, yang memberikan kesempatan bagi warga yang tidak memiliki ijazah formal untuk menyelesaikan pendidikan dasar mereka. “Program ini sudah berjalan selama beberapa tahun dan berhasil membantu banyak warga desa kami,” imbuhnya.
Nurul Huda juga menegaskan bahwa program keaksaraan fungsional ini secara signifikan mengurangi angka buta huruf, terutama di kalangan lansia. “Sekarang sudah semakin sedikit warga yang buta huruf, dan kami akan terus menjalankan program ini untuk memastikan seluruh warga Desa Krejengan dapat membaca dan menulis dengan baik,” Pungkasnya.
