Simpatisan Pendukung Masinton Pasaribu – Mahmud Lubis Sebut KPU Tapteng Penghianat Demokrasi

filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Auto; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

SOROTNEWS24.COM, TAPTENG | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapanuli Tengah melakukan penolakan pendaftaran pasangan Masinton Pasaribu – Mahmud Lubis, Rabu (5/9/24) malam.

Hingga pada pukul 24.00 WIB KPU Tapanuli Tengah juga tak menerima berkas pencalonan pasangan Masinton Pasaribu – Mahmud Lubis.

Hingga membuat ribuan simpatisan gerah dan muak atas kinerja Komisioner KPU Tapteng, yang diduga menerima ‘upeti’ itu.

Baca Juga:  GEMMAKO ASAHAN SUMUT RI, 2 Bulan Portal Di Kelurahan Lestari Di Biarkan Tumbang

Simpatisan pendukung Masinton Pasaribu – Mahmud Lubis bersorak dan menyebutkan jangan sampai KPU Tapanuli Tengah mengangkangi hak masyarakat yang ingin berdemokrasi.

“Komisioner KPU jangan main-main dengan kami, kami hanya ingin mendaftar tegaskan saja kalau pendaftaran kami ditolak buat berita acaranya, kalau terima kami lanjutkan,” geram Dennis.

Dennis Simalango yang juga kader PDI-Perjuangan mengatakan, bahwa Partai PDI-Perjuangan adalah partai resmi, Partai PDI-Perjuangan adalah partai yang sah di Indonesia.

Baca Juga:  Bawaslu Tapteng, Peran Kaula Muda Menuju Pilkada Damai dan aman Tahun 2024

“Jangan coba-coba kalian memperjualkan nasib kami, tandai inilah wajah-wajah penghianat demokrasi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jangan uji kesabaran kami,” katanya.

Sementara simpatisan yang lainnya sempat menggoyang pagar KPU Tapanuli Tengah yang ketat di jaga pihak Kepolisian dari Polres Tapanuli Tengah.

Senada itu, Komisioner KPU Tapteng, Putra Hutagalung bagian Perencaan data dan informasi mengatakan, pihaknya bukan menolak namun memulangkan berkas.

Baca Juga:  Tabrak IRT Hingga Tewas, Mahasiswa Cantik Diduga Dalam Pengaruh Narkoba

“Dari awalnya mereka sudah tak penuhi, pokoknya bahasa kita tidak ada menolak,” ungkapnya.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *