PROBOLINGGO || SOROTNEWS24.COM, 5 Agustus 2024 — Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Probolinggo, bekerja sama dengan KADIN Bali, baru-baru ini menggelar sosialisasi di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan peluang kerja baru di Turki bagi pekerja migran Indonesia, dengan fokus pada kemudahan dan keamanan proses kerja.
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber penting, termasuk Pimpinan KADIN Bali I Putu Miasta, Direktur MTC Anita Cahyani, Pimpinan MTC Turkey Hatice Ozen, serta Rekan Kerja Cainim Bayram. Acara ini juga melibatkan perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Mitra Training Center (INT) PT. DWI CITRA PUTRA MANDIRI BALI, Tayga Grup, SMK Zainul Hasan Genggong, SMK 1 Kraksaan, serta berbagai lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan tenaga kerja migran.
Ketua KADIN Kabupaten Probolinggo Gede Vandana Wijaya menekankan pentingnya menjalin hubungan internasional strategis untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal di pasar global. Ia menambahkan, “Kerja sama ini sangat penting dalam memperluas peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia di pasar internasional.”
Ketua KADIN Bali I Putu Miasta juga menyoroti bahwa sinergi antara KADIN Probolinggo dan Bali ini bisa menjadi model bagi kerja sama serupa di masa depan. “Ini adalah langkah awal yang sangat baik dan dapat dijadikan contoh untuk kerja sama di masa depan,” ungkapnya.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber mengenai berbagai aspek kerja sama tersebut. Diskusi mencakup biaya pendidikan dan pelatihan, serta persyaratan bekerja di Turki, seperti batasan usia 18 hingga 45 tahun.
Dijelaskan bahwa proses pengiriman tenaga kerja ke Turki umumnya memakan waktu maksimal tiga bulan, tergantung pada kebutuhan pihak hotel, dan beberapa hotel bahkan menyediakan tiket keberangkatan sebagai bagian dari kontrak kerja. Program pelatihan bahasa Inggris juga disediakan untuk mempersiapkan tenaga kerja agar siap beradaptasi dengan budaya kerja di Turki.
Sosialisasi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja baru bagi pekerja migran sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan bagi kedua negara.