DIKLATSAR BANSER VII di Pondok Pesantren HATI: Mengukir Tangguhnya Generasi Muda

KRAKSAAN // SOROTNEWS24.COM — Yayasan Pondok Pesantren HATI menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR VII) yang dilaksanakan oleh Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (SATKORCAB BANSER) Kota Kraksaan. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, tanggal 5 hingga 7 Juli 2024, bertempat di Pondok Pesantren HATI Toroyan Rangkang, Kraksaan.

Eko Roby Wijaya, ketua SATKORCAB BANSER Kota Kraksaan, menjelaskan bahwa (DIKLATSAR) VII bermula dari inisiatif ustadz dan pengurus Pondok Pesantren HATI yang mengoordinasikan kegiatan tersebut dengan SATKORCAB. “Ketika siswa SMK/SMA sedang liburan dan tidak dipulangkan, kami berkoordinasi dengan SATKORCAB untuk mengadakan Diklatsar. SATKORCAB menyetujui, dan Pondok Pesantren HATI menjadi penyelenggara dengan SATKORCAB sebagai pelaksana,” kata Eko. Sebanyak 75 siswa kelas 2 mengikuti kegiatan ini, yang kemudian berkembang dengan baik.

Baca Juga:  Kehadiran Presiden Jokowi ke Pekanbaru Riau, HMI Komisariat Hukum UIR Bentangkan Spanduk Soroti Ambaradulnya Pengelolaan Parkir

Eko menjelaskan bahwa tujuan utama dari DIKLATSAR ini adalah agar siswa Pondok Pesantren HATI menjadi bagian dari NU Ahlussunah wal Jamaah dan diakui sebagai santri KH Hasyim Asy’ari. “Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mendidik rasa nasionalisme dan menjaga keutuhan NKRI, sehingga setelah keluar dari Pondok Pesantren HATI, mereka dapat berguna bagi masyarakat, bangsa, dan agama,” lanjutnya.

Baca Juga:  Di Bawah Kepemimpinan Nurul Avif Dwi Sukmana, Puskesmas Krejengan Raih Akreditasi Paripurna

“Materi yang diberikan selama tiga hari ini meliputi ke-NU-an, ke-Aswajaan, ke-Ansoran, dan ke-Banseran, serta materi lain yang memupuk jiwa nasionalisme dan kesiapan untuk terjun ke masyarakat,” jelas Eko.

Para peserta sangat antusias dan mengucapkan banyak terima kasih kepada SATKORCAB. “Mereka merasa mendapatkan tambahan ilmu untuk lebih mengenal Ahli Sunnah wal Jamaah dan keutuhan NKRI. Peserta menyatakan kesiapan mereka untuk ikut NU dan menyadari bahwa menjadi Banser tidak semudah mengenakan seragam, tetapi harus melalui proses Diklatsar terlebih dahulu,” pungkas Eko.

Baca Juga:  Memperkuat Regulasi Wakaf: Diskusi Antara Mahasiswa UIN KHAS Jember dan Kemenag Probolinggo

Dengan adanya kegiatan ini, Pondok Pesantren HATI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan kebangsaan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *