“Selametan Desa Krejengan: Harmoni Tradisi dan Pembangunan di Tahun Baru Islam 1446 Hijriah”

PROBOLINGGO // SOROTNEWS24.COM — 7 Juli 2024, Desa Krejengan menggelar acara Selametan Desa pada hari Minggu yang sekaligus memperingati tahun baru Islam 1446 Hijriah. Acara ini merupakan bagian dari program yang diinisiasi oleh Nurul Huda, S.H., M.HES, selaku Kepala Desa Krejengan, bersama dengan pemerintah Kabupaten Probolinggo dan berbagai elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, Nurul Huda menyampaikan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan yang telah direncanakan.

Baca Juga:  Raih Juara 2 dalam Gelaran Open Turnamen Bola Voly Koto Baru Cup, BRIPKA Mariono: Tim Vosil Junior Menjadi Kebanggan Masyarakat Desa Sungai Langsat

“Kegiatan Selametan Desa ini bukan hanya acara seremonial, tetapi juga sebagai sarana silaturahim dan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,” ujar Nurul Huda. Menurutnya, membangun desa tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia.

Antusiasme masyarakat Desa Krejengan terlihat jelas dalam rangkaian kegiatan yang dimulai sejak Jumat dan Sabtu, dengan puncaknya pada hari Minggu. Salah satu kegiatan yang paling menonjol adalah kirab judang dan gunungan, yang bertujuan melestarikan kearifan lokal desa.

Baca Juga:  Camat Singingi Resmikan Perpanjangan Masa Jabatan Anggota BPD di Tujuh Desa

“Kirab judang dan gunungan memiliki makna penting untuk menjaga dan melestarikan budaya serta kearifan lokal Desa Krejengan,” jelas Nurul Huda. Kirab ini juga menjadi ajang silaturahim bagi semua elemen masyarakat desa, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga lembaga-lembaga desa.

Nurul Huda menegaskan bahwa Selametan Desa ini bukan hanya seremonial, tetapi juga sebagai sarana silaturahim bagi semua elemen dan pemangku kepentingan di desa. “Membangun desa tidak hanya dimaksudkan pada pembangunan fisik, tetapi juga membangun sumber daya manusia, termasuk bagaimana kita menciptakan sinergi pemerintahan desa dengan masyarakat, dengan lembaga, dan juga dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama,” tegasnya.

Baca Juga:  Biodata Jhony Charles Berbeda Data, Ketua Tim Hukum BiJaK Dengan Tegas Klarifikasi Pemberitaan Yang Beredar

Konsep acara ini mengacu pada ajaran “Al-Muhafadatu al-Alqadimis Shalih wal-Ahdu bil-Jadidil Aslah,” yang berarti melestarikan budaya leluhur yang baik dan tetap terbuka terhadap hal-hal baru yang bermanfaat. Nurul Huda menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

Acara Selametan Desa Krejengan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ikatan sosial dan budaya masyarakat, serta membangun desa secara holistik dan berkelanjutan.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *